You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
 Mengenal Komunitas Kampung Kreatif Bacili di Kebon Baru
.
photo Rudi Hermawan - Beritajakarta.id

Mengenal Komunitas Kampung Kreatif Bacili di Kebon Baru

Bermukim di bantaran Kali Ciliwung rupanya tak membuat warga RW 04, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan kehilangan akal menghadapi tuntutan ekonomi. Berbekal kreativitas dan kepedulian terhadap sesama, sejumlah kaum urban atau pendatang yang mengadu nasib di kawasan ini mendirikan sebuah komunitas bernama Kampung Kreatif Bacili.

Saya ingin setiap rumah tidak hanya sebagai tempat istirahat, tapi berkreativitas,

Di komunitas tersebut, warga diajarkan cara menambah penghasilan melalui bekal pelatihan seni teater, seni rupa, seni musik dan kerajinan tangan dari sejumlah mahasiswa perguruan tinggi yang bergabung menjadi relawan.

Mengenal Komunitas Masyarakat Peduli Lingkungan Kali Krukut

Ketua Komunitas Kampung Kreatif Bacili, Buchari (50) mengatakan, umumnya, warga yang tinggal di kawasan ini berekonomian pas-pasan dengan mata pencaharian berdagang. Melihat kondisi itu, sejumlah warga akhirnya berinisiatif membentuk komunitas yang bisa menjadi tempat berkumpul, berkreativitas dan membangkitkan perekonomian bersama-sama.

"Saya ingin setiap rumah tidak hanya sebagai tempat istirahat, tapi berkreativitas. Ada kegiatan ekonomi kreatif di sana," ujarnya, Rabu (24/7).

Ia menuturkan, dalam komunitas ini, pihaknya menggandeng relawan dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dan Universitas Bina Nusantara (Binus). Para relawan inilah yang memberikan edukasi dan beragam pelatihan kepada warga sekitar.

"Komunitas ini berdiri September 2012 dan diresmikan Gubernur DKI Jakarta saat itu, Fauzi Bowo. Saat ini anggota komunitas kita ada 60 orang. Awalnya hanya empat orang dan ibu-ibu rumah tangga. Kemudian anak muda juga tertarik. Ada yang ikut teater, musik, seni rupa, kerajinan dan sebagainya," tuturnya.

Menurut Buchari, hingga kini, sejumlah karya seni batik, mural hingga barang kerajinan tangan seperti suvenir berbentuk kepala ondel-ondel telah dihasilkan. Karya mural yang dibuat di komunitas ini harus memiliki pesan moral seperti ajakan tidak membuang sampah sembarangan.

"Di kampung ini pengunjung bisa membeli suvenir seperti ondel-ondel, topeng, batik serta melihat kesenian tari," ungkapnya.

Ia berharap, ke depan, komunitasnya ini terus berjalan dan melahirkan generasi baru yang lebih muda agar bisa mengeluarkan ide-ide lebih baik lagi.

"Ke depan, kami ingin kampung ini menjadi destinasi wisata," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Anwar Apresiasi Festival Mikul Buah Perdana di Jaksel

    access_time14-06-2025 remove_red_eye929 personBudhi Firmansyah Surapati
  2. Jakarta Future Festival 2025: Ajakan Terbuka Beri Kontribusi Nyata Bangun Jakarta

    access_time12-06-2025 remove_red_eye863 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Rano Tanggapi Pandangan Umum Legislatif terhadap P2APBD 2024

    access_time16-06-2025 remove_red_eye846 personBudhi Firmansyah Surapati
  4. Unit Transjakarta Terbakar di Terminal Rawa Buaya Bukan Milik Pemprov DKI

    access_time12-06-2025 remove_red_eye762 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Sambut HUT Jakarta, Pemprov DKI Hapus Sanksi Pajak Kendaraan Bermotor

    access_time13-06-2025 remove_red_eye742 personAldi Geri Lumban Tobing

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik